6 Persoalan Dalam Filsafat
Beberapa filsuf mengajukan 6 hal yang dianggap menjadi persoalan abadi di dunia fisafat, dan ke 6-nya senantiasa aktual untuk dipecahkan. Setiap pemecahan yang diajukan oleh manusia selalu menyisakan persoaan baru.
Persoalan tersebut adalah :
1.
Persoalan ‘Ada’
Persoalan tentang ‘ada’ (being) menghasilkan cabang
filsafat metafisika. Meta berarti dibalik dan physika berarti benda-benda
fisik. Pengertian sederhana dari metafisika yaitu kajian tentang sifat paling
dalam dalam dan radiakal dari kenyataan. Dalam kajian ini para filusuf tidak
mengacu kepada ciri-ciri khsus dari benda-benda
tertentu, akan tetapi mengacu kepadaciri-ciri universal dari semua
benda. Metafisika sebagai salah satu cabang filsafat mencakup persoalan ontologis,
kosmologis, dan antropologis. Ketiga hal tersebut memiliki titik sentral kajian
tersendiri. Ontologis merupakan teori tentang sifat dasar dari kenyataan yang radikal dan
sedalam-dalamnya. Kosmologi merupakan teori tentang perkembangan kosmos ( alam
semesta ) sebagai suatu sistem yang teratur.
2.
Persoalan tentang pengetahuan (
knowledge )
Persoalan tentang pengetahuan ( knowledge ) menghasilkan
cabang filsafat epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan. Istilah epistemologi
berasal dari akar kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti
teori. Dalam rumusan yang lebih rinci disebutkan bahwa epistemologi merupakan
salah satu cabang fislsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang
asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.
3.
Persoalan tentang metode
Persoalan tentang metode menghasilkan cabang filsafat
metodologi. Istilah ini berasal dari metos dengan unsur meta yang berarti cara,
perjalanan, sesudah, dan hodos yang berarti cara perjalanan, arah. Pengertian
metodologi secara umum ialah kajian atau telaah penyusunan secara sistematis
dari beberapa proses dan asas-asas logis dan percobaan yang sistematis yang
menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah, atau sebagai penysusun struktur
ilmu-ilmu fak.
4.
Persoalan tentang penyimpulan
Persoalan tentang penyimpulan menghasilkan cabang
filsafat logika ( logis ). Logika berasal dari kata logos ang berarti uraian,
nalar. Secara umum, pengertian logika adalah telaah mengenai aturan-aturan
penalaran yang benar. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk
berfikir tepat dan benar. Berfikir adalah kegiatan pikiran atau akal budi
manusia. Dengan berfikir manusia telah mengerjakan pengolahan pengetahuan yang
telah didapat. Dengan mengerjakan, mengelola pengetahuan yang telah didapat
maka ia dapat memperoleh kebenaran. Apabila seseorang mengelola, mengerjakan,
berarti ia telah mempertimbangkan, membandingkan, menguraikan, serta
menghubungkan pengertian yang satu dengan lainya. Logika dapat dibagi menjadi
logika ilmiah dan logika kodrati. Logika merupakan suatu upaya untuk menjawab
pertanyaan.
5.
Persoalan tentang moralitas ( morality
)
Persoalan tentang moralitas menghasilkan cabang filsafat
etika ( ethics ). Istilah etika berasal dari kata ethos yang berati adat
kebiasaan. Etika sebagai salah satu cabang filsafat menghendaki adanya ukuran
yang bersifat universal. Dalam hal ini berarti
berlaku untuk semua orang dan setiap saat. Jadi tidak dibatasi dengan
ruang dan waktu.
6.
Persoalan tentang keindahan
Persoalan tentang keindahan menghasilkan cabang filsafat
estetika ( aesthetics ). Estetika berasal dari kata aesthetikos yang maknanya berhubungan dengan pecerapan indra.
Estetika merupakan kajian kefilsafatan mengenai keindahan dan ketidak indahan.
Faham pengertian yang lebih luas, estetika merupakan cabang filsafat yang
menyangkut bidang keindahan atau sesuatu yang indah terutama dalam masalah seni
dan rasa, norma-norma nilai dalam seni.
Referensi :
thanks:)
BalasHapusTerima kasih😊semua jawabannya memuaskan.
BalasHapus