Senin, 04 Januari 2016

PENDIDIKAN SEBAYA



PENDIDIKAN SEBAYA (PEER EDUCATION)

Kelompok teman sebaya adalah kelompok primer yang berhubungan antar anggotanya intim. Anggota kelompok teman sebaya terdiri atas sejumlah individu yang mempunyai persamaan usia status atau posisi sosial. Istilah kelompok teman sebaya dapat menunjukan kelompok anak-anak, kelompok remaja dan kelompok dewasa. Teman sebaya adalah lingkungan terjadinya interaksi yang aktif antar anggotanya yang merupakan anak-anak yang mempunyai umur relatif sama, minat yang samadan aturan yang sama. Fungsi teman sebaya menurut Abu Ahmadi antara lain:
ü  Mengajarkan anak bergaul dengan sesamanya
ü  Mengajarkan kebudayaan masyarakat
ü  Mengajarkan mobilitas sosial
ü  Mengajarkan peranan sosial yang baru
ü  Mengajarkan kepatuhan kepada aturan dan kewibawaan impersonal
ü  Mengajarkan kepatuhan terhadap aturan dan kewibawaan tanpa memandang dari siapa yang memberikan perintah dan larangan itu.

Pendidikan sebaya adalah proses kegiatan yang berlangsung diantara teman sebaya atau sejawat yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang atau sekelompok orang. Pendidik adalah kegiatan seseorang yang lebih ke arah penyebaran informasi tertentu. Sebaya adalah seseorang yang berasal dari sekelompok yang sama. Pendidik sebaya adalah orang yang menyebarluaskan informasi tertentu kepada teman sebaya dengan harapan dapat mempengaruhi sikap da tindakan kelompok sebayanya. Prinsip utama pendidikan sebaya adalah kegiatan yang dilakukan sukarela dengan memberikan informasi, pendampingan atas dasar rasa peduli atas nasib dan masa depan teman sebaya. Sedangkan prinsip dasar pendidikan sebaya yaitu:
Ø  Dimana saja
Ø  Kapan saja
Ø  Siapa saja

Pendidikan sebaya mempunyai keuntungan, diantaranya:
o    Lebih efektif (kelompok sendiri mudah dipahami
o    Komunikasi lebih terbuka (masalah yang sensitif dapat dibahas terbuka dan dipecahkan bersama
o    Murah (informasi yang tepat dan benar dari teman sebaya tanpa biaya).

Kriteria-kriteria pendidik sebaya adalah:
ü  Percaya diri
ü  Mengenal diri sendiri
ü  Menghargai perbedaan
ü  Suka bergaul dan membantu
ü  Memiliki empati pada orang lain
ü  Berbicara sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya
ü  Memiliki kemampuan berorganisasi

Keterampilan yang di miliki oleh pendidik sebaya:
Ø  Mampu berkomunikasi baik dengan teman sebaya dapat membina hubungan baik dengan pihak lain yang terkait dengan kegiatan peer group
Ø  Mampu memotivasi ke arah perubahan perilaku yang diharapkan bagi keluarga sebaya
Ø  Mampu mendengarkan, memahami, peduli, dan membantu memecahkan masalah teman sebaya
Ø  Kreatif

Peran pendidik sebaya dalam pendidikan sebaya yaitu:
o    Menyebarluaskan informasi yang benar tentang bahaya narkoba dan HIV dan AIDS
o    Mengembangkan keterampilan yang baik dan benar bagi kelompok sebaya dalam menghindari penyalahgunaan narkoba dan penularan HIV-AIDS
o    Memotivasi terjadinya perubahan perilaku positif yang diinginkan

Kegiatan pendidik sebaya dalam pendidikan antar teman sebaya diantaranya:
J  Mengadakan ceramah, diskusi, pertemuan dengan topik yang sesuai tujuan pendidikan sebaya
J  Menyiapkan materi
J  Menentukan tempat dan waktu kegiatan
J  Mengadakan kegiatan pendukung seperti pameran, lomba, dan lain-lain sebagai bagian kegiatan pendidikan sebaya
J  Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan tugas pendidik sebaya

Pendidikan sebaya dalam tugasnya melakukan pendekatan-pendekatan, diantara lain:
ü  Secara pro aktif, yaitu mendekati kelompok sasaran
ü  Secara pasif, yaitu pendekatan yang memberikan teman sebaya itu merasa aman untuk curah hati kepada pendidik sebaya (pendidik sebaya berperan sebagai “konselor”)

Pendidik sebaya yang berperan sebagai konselor harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Ø  Harus terampil
Ø  Mendengarkan aktif, mengesampingkan perasaan diri
Ø  Hindarkan menghi-interpertasi
Ø  Menghargai perbedaan pendapat, prinsip dengan “klien”
Ø  Jujur dan tulus serta rendah hati
Ø  Meminimalkan penilaian menghakimi (judgment)
Ø  Memahami tahapan perubahan perilaku

Sikap merupakan bagian dari perilaku manusia. Kecendrungan seseorang atau pandangan hendak melakukan suatu tindakan. Sikap juga merupakan predisposisi dari terjadinya perilaku.

Perilaku merupakan kegiatan atau aktivitas seseorang atau cenderung untuk mengadakan tindakan terhadap sesuatu atau suatu objek. Perilaku mencakup berjalan, perpepsi, emosi yang dapat diamati langsung yang di pengaruhi oleh genetik dan lingkungan.

Perubahan perilaku merupakan suatu proses belajar yang memerlukan waktu yang didahului dengan perubahan sikap. Sikap terakhir adalah seluruh asosiasi nilai dari informasi yang dikumpulkan seseorang tergantung unsur positif atau negatif yang dipelajarinya.

Proses perubahan perilaku bukan lah proses yang terjadi sesaat, yang banyak faktor yang mempengaruhinya. Proses perubahan  perilaku butuh waktu yang cukup dan tempat yang sesuai. Target perubahan perilaku yaitu:
o    Perilaku yang beresiko tinggi
o    Kurang beresiko
o    Tidak beresiko

Konsep perubahan perilaku antara lain:
J  Ketidakpedulian
J  Kepedulian
J  Mendapat pengetahuan
J  Perubahan sikap
J  Motivasi
J  Uji coba
J  Keberhasilan

Faktor yang menyebabkan perubahan perilaku terjadi, yaitu:
ü  Individu merasa membutuhkan perubahan
ü  Perubahan dipandang sebgai tidak merugikan
ü  Merasa mampu melakukan
ü  Memperoleh dukungan dari sekitarnya
ü  Merasa bermanfaat
ü  Mampu mempertahankan perubahan yang baru

3 hal yang harus diperlukan untuk perubahan:
Ø  Komitmen pribadi untuk melakukan perubahan\
Ø  Memperoleh keterampilan untuk melaksanakan perubahan
Ø  Menciptakan lingkungan yang mendukung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar